Jumat, 03 Juli 2009

Johnny Swandy Sjam Lengser Agustus 2009


JAKARTA - Harry Sasongko telah dipilih sebagai Direktur Utama Indosat. Johnny Swandy Sjam masih akan menjabat sebagai dirut hingga Agustus nanti.

Hal tersebut terungkap dalam rapat umum pemegang saham tahunan dan luar biasa (RUPST & RUPST) , di kantor pusat Indosat, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (11/6/2009).

Dalam rapat tersebut, Johnny Swandy Sjam masih akan menjabat sebagai Direktur Utama Indosat dengan gelar Ad Interim sampai 11 Agustus 2009. Sedangkan Fadzri Santosa dan Kaizad B Heerjee masih akan menduduki posisi semula, masing-masing sebagai Direktur Jabotabek dan Corporate Sales dan Wakil Direktur Indosat.

Maka dari itu, jajaran direksi baru Indosat saat ini adalah Dirut Harry Sasongko Tirtojondro, Direktur Peter Kuncewicz, Direktur Steve Hobbs, Direktur Fadzri Sentosa, dan Direktur Kaizad Bomi Heerjee.

Sementara untuk jajaran komisaris adalah Komisaris Utama HE Syaikh Abdullah bin Mohammad bin saud Al Thani, Komisaris Nasser Marafih, Komisaris Richard F Seney, Komisaris Rachmat Gobel, Komisaris Rionald Silaban, dan Komisaris Jarman. Sedangkan untuk komisaris independen dipegang oleh Soeprapto, Setyanto P Santosa, Michael Latimer George Thia Peng Heok.

Seperti diketahui, saat ini pemerintah hanya menguasai lebih dari 14 persen saham di tubuh Indosat. Qatar Telecom (Qtel) kini telah menguasai sekira 65 persen saham Indosat melalui tender offer. Sedangkan sisa sedikit saham lainnya telah dikuasai oleh publik. (srn)

Senin, 22 Juni 2009

Merza Fachys Pimpinan Baru Mobile-8 Telecom


JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar Mobile-8, Jumat (1/6/2009) lalu, memutuskan Merza Fachys sebagai presiden direktur Mobile-8 Telecom terbaru, menggantikan Wityasmoro Sih Handayanto.

Melalui keterangan resmi Mobile-8, Senin (1/6/2009), Wityasmoro resmi mengundurkan diri bersamaan dengan pengunduran diri direktur perseroan Susanto Soesilo.

Selain itu, presiden komisaris dan beberapa komisaris perseroan, seperti Agum Gumelar, MS Hidayat, Hary Tanoesoedibjo dan Djoko Leksono Sugiarto juga dinyatakan mengundurkan diri.

Selain memutuskan nama direksi dan komisaris baru, Mobile-8 juga menyetujui untuk tidak membagi deviden kepada pemegang saham karena mencetak kerugian di tahun 2008.

Berikut nama komisaris dan direksi Mobile-8 Telecom yang baru,

Presiden Komisaris : Bapak Harmanto Tanidjaja
Komisaris : Bapak Felix Ali Chendra
Komisaris/ Independen : Bapak Edwin Sudibyo

Presiden Direktur : Bapak Merza Fachys
Direktur : Bapak Anthony C. Kartawiria
Direktur : Bapak Beydra Yendi
Direktur : Bapak Agus Heryanto Lukas (srn)

2009, Mobile-8 Targetkan 150 Ribu Pelanggan Mobi


JAKARTA - Mobile-8 menargetkan sekira 150 pelanggan layanan akses internet Mobi hingga akhir 2009. Pemilik layanan telekomunikasi Fren itu optimis mendapatkan 150 pelanggan, setelah meluncurkan MOBI Unlimited Data Access, layanan akses internet termurah.

Paket Unlimited MOBI ditawarkan dengan kecepatan bervariasi yang dapat dipilih oleh pengguna sesuai dengan kebutuhannya mulai dari 153 Kbps hingga kecepatan 3.1 Mbps.

"Sejak diluncurkan di bulan Februari lalu kami telah berhasil mendapatkan 20 ribu pelanggan Mobi. Kami mengharapkan dengan adanya paket unlimited ini, dapat menggaet total pelanggan sebanyak 150 ribu untuk pelanggan data," Beydra Yendi, Direktur Sales and Marketing PT Mobile-8 Telecom dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (20/6/2009).

Paket Unlimited Mobi ditawarkan melalui paket kartu perdana Mobi Unlimited dan Paket bundling Modem Mobi Unlimited dengan harga yang sangat terjangkau yaitu hanya dengan harga Rp 75 ribu (termasuk pulsa Rp 50ribu). Untuk kartu perdana unlimited dan untuk paket Modem unlimited akan segera diluncurkan dalam waktu dekat ini, yang memberikan masa aktif sepanjang 30 hari setelah registrasi.

"Kami melihat animo yang tinggi dari masyarakat untuk mendapatkan layanan data, selain itu kami berharap layanan internet murah ini dapat menjangkau masyarakat luas lebih cepat sehingga Indonesia dapat memiliki masyarakat yang 'melek' informasi katanya.

MOBI Unlimited Data Access dengan teknologi CDMA2000 EVDO Rev.A untuk sementara ditawarkan kepada para pengguna di kawasan Jabodetabek dan Bandung.

Rabu, 06 Mei 2009

Fren Targetkan 75 Persen Pelanggan Paska Bayar

JAKARTA - Pada kuartal pertama 2009, jumlah total pelanggan telepon seluler di Indonesia sebanyak 3,59 juta. Dalam total jumlah tersebut market share Fren mencapai empat persen.

Saat ini pelanggan paska bayar Fren berjumlah 149 ribu orang dan menyumbangkan pendapatan sebesar 20 persen dari total pendapatan yang dari layanan Fren pra bayar dan paska bayar.

Dengan meluncurkan layanan baru ini, Fren berupaya menjajaki pangsa pasar yang lebih luas dan menargetkan pertumbuhan pelanggan paska bayar sebesar 75 persen dengan kontribusi sebesar 25 persen dari total pendapatan Fren di tahun 2009.

Susanto Sosilo, Direktur Sales and Marketing Mobile-8 mengatakan produknya tidak asal murah namun peluncurannya telah dipersiapkan dengan kualitas jaringan dan layanan yang baik.

"Fren paska bayar berusaha untuk menyediakan layanan komunikasi yang terjangkau namun tetap berkualitas untuk membantu pelanggan agar bisa lebih berhemat di masa krisis seperti sekarang," ujarnya pada peluncuran Paket Maxi di Entertainment X'enter, Jakarta, Selasa (5/5/2009).

"Kelebihan lainnya, Fren paska bayar bisa digunakan untuk telepon ke luar negeri baik untuk jaringan CDMA maupun GSM. Ini satu-satunya di dunia, belum ada selain Fren," tandasnya. (srn)

Hepi Kini Layani Masyarakat Yogyakarta

JAKARTA - Mobile-8 kembali memperluas cakupannya dengan menggelar layanan Hepi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Cakupan Hepi di Yogyakarta dengan kode area 0274, meliputi wilayah Bantul, Godean, Kalasan, Pakem, Sleman, Wates, Wonosari, dan Yogyakarta.

Adapun komposisi tarif reguler Hepi adalah Rp30/menit untuk panggilan ke sesama Hepi dan Fren, Rp200/menit ke PSTN/FWA lokal dan Rp500/menit ke nomor seluler (GSM). Khusus untuk tarif SMS tak kalah murahnya dengan Rp10 per SMS sudah bisa mengirimkan SMS ke sesama pelanggan Hepi, sedangkan ke operator lain cuma dikenakan Rp100/SMS.

"Target market utama dari Hepi adalah kalangan anak muda, yang diantaranya pelajar dan mahasiswa, serta mereka yang baru memasuki dunia kerja. Oleh karena itu kami berikan komposisi tarif yang terjangkau di Yogyakarta," ujar Slamet Suparmaji, Head of Region Central Java Mobile-8, melalui keterangan resminya, Sabtu (28/2/2009).

Slamet mengaku optimis, Mobile-8 akan diterima masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya tersebut mengingat tren penerimaan masyarakat di berbagai daerah yang baik terhadap Hepi.

Untuk memberikan pelayanan di wilayah Yogyakarta, Hepi memanfaatkan sebanyak 50 BTS. Kehadiran Hepi di Yogyakarta juga menjadikan Hepi secara resmi kini telah memberikan layanan telekomunikasi handal dan murah di 57 kota di Indonesia hanya dalam kurun waktu kurang dari 1 tahun sejak diluncurkan pada 3 Mei 2008. Untuk tahap-tahap selanjutnya, diharapkan kota-kota lainnya dapat segera menyusul untuk menikmati layanan Hepi. (srn)

Jumat, 24 April 2009

Gara-gara BB On Demand, RIM Salut Pada Indosat

JAKARTA - Indonesia merupakan satu-satunya negara yang menerapkan sistem prepaid atau prabayar pada setiap penjualan Blackberry-nya. Meski sempat dipandang sebelah mata oleh Research in Motion (RIM), nyatanya sistem seperti ini mampu memberikan peningkatan penjualan yang signifikan.

Atas keberhasilan tersebutlah, Indosat, operator yang secara resmi ditunjuk oleh RIM sebagai penyedia Blackberry di Indonesia, akan diundang langsung oleh RIM, untuk menghadiri Wireless Enterprise Simposium (WES) di Florida, Amerika Serikat, dari 2 sampai 7 Mei 2009 mendatang.

"Di sana kita diberi kesempatan untuk bertemu langsung dengan CEO RIM dunia, Mike Lazaridis. Setelah bertemu, ada beberapa masukan yang akan diberikan untuk RIM," terang Guntur S Siboro, Direktur Marketing Indosat, saat media preview Blackberry Strom di Restoran Seribu Rasa, Rabu (15/4/2009).

Sayangnya Guntur masih enggan memberikan penjelasan mengenai apa yang akan dipaparkan oleh Indosat di ajang tersebut. Yang jelas, dia sangat mengharapkan kalau RIM mau menyediakan handset Blackberry di bawah USD100 atau sekira Rp110 ribu. Bahkan kalau perlu, Blackberry dapat diproduksi di Indonesia.

Selanjutnya, tujuan utama kehadiran Indosat di WES untuk memaparkan bagaimana strategi marketing yang tepat untuk pelanggan retail. Karena selama ini, pelanggan Blackberry adalah korporat. Keberhasilan Indonesia dalam mengemas gagdet populer ini, menjadi nilai plus dalam memaparkan sistem ini.

Asal tahu saja, menurut data yang dipaparkan Guntur, layanan Blackberry On Demand memberikan kontribusi yang cukup signifikan dalam peningkatan jumlah pengguna Blackberry hingga 60 persen. Pasalnya, Blackberry on demand memungkinkan pelanggan prepaid Indosat menggunakan layanan Blackberry sesuai kebutuhan. Hal ini cukup sesuai dengan karakter pengguna selular di Indonesia yang kebanyakan adalah pengguna prepaid. (srn)

Jumat, 03 April 2009

Mobile-8 & XL Juga Menangkan Call Center Award 2009


JAKARTA - Dua operator telekomunikasi yaitu, PT Mobile-8 Telecom Tbk (Mobile-8) dan PT Excelcomindo Pratama Tbk (XL) berhasil merengkuh Call Center Award 2009 untuk kategori industri telekomunikasi.

Penghargaan yang diberikan oleh Center of Customer Satisfaction dan Loyalty (Carre-CCSL), lembaga independen yang fokus memberikan konsultasi mengenai pengembangan pelayanan konsumen bekerjasama dengan majalah Marketing.

"Sebagai bagian terdepan perusahaan, Mobile-8 memahami arti penting peran call center sebagai sarana komunikasi yang paling efektif untuk menjalin hubungan yang erat antara Mobile-8 dengan pelanggan. Karena itu kami menempatkan sumber daya manusia dengan keahlian dan pengalaman yang tepat untuk mengelola operasional call center," ujar Susanto Soesilo, Director Sales & Marketing Mobile-8, melalui keterangan resminya, Jumat (13/3/2009).

Penghargaan yang diterima Mobile-8 ini pantas didapatkan. Sebab, perusahaan yang menanungi Fren dan Hepi, melakukan penerapan sistem dan teknologi berbasis internet protocol, yang memungkinkan call center Mobile-8 dapat menerima 5 ribu sambungan telepon dari pelanggan secara bersamaan.

Di saat yang bersamaan, PT Axcelcomindo Pratama Tbk (XL) juga meraih penghargaan yang sama, "Seiring dengan peningkatan jumlah pelanggan maka XL juga terus berupaya untuk meningkatkan kualitas layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan mobilitas pelanggan. Fasilitas ini bukan diadakan untuk main-main atau sekadar basa-basi, namun sangat serius kami bangun," kata Ferry,
Ferry Febriandani, Head of Contact Management XL.

Provider XL pun akan terus memaksimalkan layanan Call Center adalah dengan menghadirkan layanan berkualitas yang didukung Integrated CRM (Customer Relationship Management) System.

Dengan memanfaatkan perangkat lunak canggih Customer Relationship Manager yang dapat memastikan konsistensi setiap informasi yang disampaikan kepada pelanggan melalui seluruh jalur komunikasi, baik melalui telepon, web, email, surat pos atau fax, yang bertujuan agar kebutuhan pelanggan dapat diselesaikan dan dipenuhi pada kontak pertama mereka.