Jumat, 28 November 2008

2009, Pertumbuhan Pelanggan Seluler Akan Melambat


JAKARTA - Pertumbuhan pelanggan layanan telepon tetap nirkabel (FWA) dan GSM pada tahun 2009 diprediksi melambat, dibandingkan dengan tahun 2008. Perpindahan pelanggan sesama CDMA FWA juga diperkirakan akan terjadi pada tahun mendatang, karena pelanggan lebih kritis memilih layanan yang lebih baik.

Demikian diungkapkan Direktur Bakrie Telecom Rakhmat Junaidi pada seminar nasional Peluang dan Tantangan Industri Seluler 2009, di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (26/11/2009).

Menurut Rakhmat, setiap operator FWA perlu lebih bijak dan berhati-hati dalam membelanjakan modalnya, terutama dalam hal promosi karena pertumbuhan yang terjadi sangat lambat. "Promosi yang berlebihan cenderung akan membingungkan pelanggan," ujar Rakhmat.

Rakhmat mengatakan, di tahun 2009 proses merger atau unified antar operator CDMA dimungkinkan akan terjadi. "Tapi kemungkinan hanya sebatas pada level kesepahaman," ujar Rakhmat.

Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) Merza Fachys mengatakan, tantangan bisnis di industri seluler tak hanya ditandai dengan pertumbuhan pelanggan yang lambat, tapi juga banyak tantangan lain yang harus dihadapi.

Merza mengatakan, tantangan bisnis seluler lainnya adalah semakin sulitnya sumber pendanaan dan menurunnya Average Revenue Per User (ARPU). Selain itu, pertumbuhan bisnis juga akan mengarah ke model bisnis outsourcing.

Pertumbuhan pelanggan seluler dan CDMA hingga kuartal ketiga mencapai 147 juta pelanggan, di mana 86 persen dikuasai pasar GSM, sedangkan sisanya, 14 persen dikuasai CDMA.

Fachys mengatakan peluang untuk industri telekomunikasi seluler agar tetap bertahan dan bersaing terletak pada konvergensi layanan. Sistem pengaturan yang jelas juga diperlukan untuk mengantisipasi persaingan yang lebih kondusif.

"Perlu antisipasi pengaturan yang lebih kondusif tanpa mengorbankan prinsip kehati-hatian di industri terkait," ujar Merza.(ugo) (jri)

Tidak ada komentar: